TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Takraw Indonesia Sumatera Utara (Pengprov PSTI Sumut) telah mengirimkan nama-nama atlet yang lolos Seleksi daerah (Selekda) kepada KONI Sumut pada 21 Februari lalu.
Ketua Umum PSTI Sumut Safrul Hayadi mengatakan pihaknya mengirimkan satu tim atlet senior untuk mengikuti pelatda PraPON 2019, dan PON Papua 2020 serta dua tim putra-putri untuk persiapan PON 2024 Aceh-Sumut.
“Sudah dikirim ke KONI Sumut, Jumat kemarin waktu rapat KONI,” ujarnya kepada Tribun Medan, Sabtu (23/2/2019).
Sementara itu Sekretaris Umum (Sekum) PSTI Sumut Ibrahim mengatakan bahwa atlet yang dikirimkan ke KONI Sumut untuk pelatda PraPON 2019 hanya terdiri dari satu tim putra senior. Sedangkan untuk pelatda jangka panjang PON 2024 pihaknya mengirimkan sebanyak dua tim putra-putri dari hasil Selekda.
“Kita kirim Satu tim putra 18 orang, Putri tidak ada kita kirim. Satu tim terdiri dari 3 regu. Satu regu kan yang main tiga orang, brarti masing-masing satu cadangannya. Kalau untuj yang kita kirim pelatda jangka panjang itu 20 putra dan 18 putri. Nanti ada 4 nomor itu yaitu tim, regu, kuadran, dan double event,” terangnya.
Namun Ibrahim juga mengatakan pihaknya akan kembali menggelar seleksi lanjutan untuk mengambil 12 orang atlet senior dari 18 nama atlet yang sudah dikirimkan ke KONI Sumut. KONI Sumut, kata Ibrahim meminta PSTI Sumut agar dari 18 orang atlet yang lolos seleksi tersebut dapat diseleksi lagi menjadi hanya 12 orang.
“12 saja memang (untuk pelatda PraPON 2019) 1 tim putra. Besok (Minggu) tes lagi karena yang diminta KONI 12 dari 18 yang kami kirim,” ujarnya.
Pada seleksi lanjutan tersebut, kata Ibrahim, pihaknya akan melakukan tes fisik dan teknik. Dari seleksi tersebut maka akan diperoleh 100% atlet senior persiapan pelatda PraPON 2019 dari 150% sebelumnya yang dikirimkan lrbuj dulu ke KONI Sumut.
“Paginya tes fisik di stadion, sore baru teknik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Ibrahim, alasan pihaknya saat ini tidak mengirimkan tim putri senior untuk pelatda PraPON, karena melihat juga peta kekuatan lawan yang ada di Indonesia. Apalagi, sambungnya Aturan sekarang ini yang lolos ke PON itu hanya yang mendapat juara satu saja (medali emas).
“Permintaan yang harus dikirim kan targetnya medali, tapi mengingat kekuatan lawan kan Gak enak juga kalau kita kirim tapi jadi bulan-bulanan kan,” katanya.
Masih kata Ibrahim, pihaknya pun berharap agar para atlet takraw Sumut yang ikut pelatda untuk semakin meningkatkan kemampuannya. Dengan demikian maka target lolos mengikuti PON Papua tahun depan akan terealisasi.
“Ya harus emas di PraPON karena kalau tidak emas tidak lolos,” tandasnya.
Terapkan Sistem Degradasi
Sekretaris Umum (Sekum) PSTI Sumut Ibrahim mengatakan pihaknya akan menerapkan sistem degradasi dan promosi pada seluruh atlet (junior dan senior) yang telah lolos Selekda dan mengikuti pelatda.
Jadi kata Ibrahim, para atlet yang menurun performanya tidak menutup kemungkinan akan bisa tergeser dengan atlet lain yang tidak pelatda namun justru ebih baik berdasarkan pengamatan pengprov PSTI Sumut.
“Ya kalau permintaan KONI Sumut itu nanti jelas ada promosi degradasi. Jadi kalau dia tidak datang latihan kan harus diganti. Ini kan sudah ada 18, disaring jadi 12, kan masih ada cadangan 6, itu yang bisa ikut, dan bagi daerah yang tidak mengirim kemarin tapi atletnya ada yang bagus berdasarkan pantauan ya kita juga tidak menutup kemungkinan untuk mengikuti kan seleksi untuk promosi, jika ada yang di degradasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Ibrahim, diterapkannya sistem degradasi selain agar atlet tetap giat berlatih juga merupakan langkah untuk mengantisipasi apabila ada yang cidera maupun sakit selama perjalanan menuju PON Papua.
“Kita tetap membuka peluang bagi yang punya potensi, dan kita tidak berharap bahwa yang 12 ini akan gugur. Jadi kemungkinan yang bisa timbul dari awal kita harus antisipasi. Kita semua harus akomodir sehingga minat mereka untuk berlatih tidak hilang,” katanya.
(Cr11/Tribun-medan.com)
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Pengprov Persatuan Panahan Indonesia Sumatera Utara (Perpani Sumut) masih menggodok nama-nama atletnya yang akan dikirimkan ke KONI Sumut untuk mengikuti pelatda PraPON 2019 dan PON 2024.
Hal ini dikatakan oleh sekretaris umum (Sekum) Perpani Sumut Rahmat Purba kepada Tribun Medan.
“Belum, masih dirapatkan, nanti salah nama ribut pula. Ditunggu lah, lebih cepat lebih baik kalau kami,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (27/2/2019).
Rahmat menjelaskan, cabor panahan merupakan salah satu olahraga yang sifatnya terukur. Selain itu pihaknya juga mengacu pada skor Nasional.
“Kan kita mengacu ke arah skor Nasional. Misalnya di Nasional 900, skornya 400, mana bisa terkejar itu 6 bulan, gak mungkinlah, begitu kira-kira,” terangnya.
Terkait Penentuan lolos tidaknya atlet mengikuti pelatda KONI Sumut, kata Rahmat, bukan semata-mata mengacu pada skor yang telah diperoleh pada saat seleksi.
Tetapi akan dibandingkan dengan skor nasional yang jadi acuan perpani Sumut.
Pihaknya akan membandingkan skor yang diperoleh para atlet dan kemudian apakah akan bisa meningkat hingga mencapai standar skor Nasional pada saat dibina di pelatda nanti.
“Kita lihat nilai skor Nasional bagaimana, berapa persen dia (atlet) mencapai nya, bisa diprediksi 6 bulan ini (meningkat)?. PraPON kan bulan Oktober, jadi bisa gak, bagaimana kondisinya, fit gak, kita kan mau ‘perang’ (tanding), jadi harus diperhitungkan semua,” ungkapnya.
Lebih lanjut, untuk membahas atlet-atlet yang akan dikirimkan mengikuti pelatda, Rahmat mengatakan pengurus Perpani Sumut akan mengadakan rapat. Rencananya rapat hasil Selekda untuk penentuan atlet akan digelar Rabu sore dan diharapkan sudah dikirimkan sebelum pelatda dimulai pada 1 Maret mendatang.
“Kan ada persentasenya (atlet). Sekian persen misalnya 75% mencapai (skor) Nasional, oke, dalam sekian bulan bisa, kan bisa diprediksi, kan gitu, kita kan terukur. Sekarang kalau dibikin 100% gak terjamin. Itu (100%, 200% atau 250%) yang mau kami rapatkan, mau rapat kami ini, mana yang bagusnya kan gitu,” pungkasnya.
Berencana Panggil Pelatih dari Luar
Sekretaris umum (Sekum) Perpani Sumut Rahmat Purba mengatakan selain menempatkan pelatih asal Sumut, pihaknya masih berencana akan memanggil pelatih dari luar. Tujuannya untuk melatih para atlet panahan Sumut yang ikut pelatda agar semakin memiliki kualitas menuju PON Papua 2020.
“Rencana kami dipanggil dari luar, tapi ada uangnya ndak? Kan gitu. Kalau Taekwondo ke Korea orang itu kan, panahan kemana? Kan gitu. Jadi tenang dulu, nanti dikasih tahu,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait para atlet yang lolos Selekda, Rahmat mengatakan nantinya tetap akan dibina secara berkelanjutan.
Pembinaan tersebut selain memang untuk mencapai target di PON 2020, juga persiapan menuju PON 2024 Aceh-Sumut.
“Pokoknya kita kan dua usulan kita (senor dan jangka panjang). Istilahnya kan pembinaan berkelanjutan. Pokoknya Perpani Sumut mengamankan atletnya sampai PON 2024. Siapa atlet yang mampu, naik. Ini kan diuji pelatih, mampu gak. Karena kita terukur (ada degradasi), dalam tiga bulan ini kan bisa berubah,” katanya.
(Cr11/Tribun-medan.com)
- 1
- 2