
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – KONI Sumut mendesak seluruh Pengurus Provinsi (Pengprov) cabor untuk mengirimkan para atlet untuk menghadapi Pra Kualifikasi PON 2019.
Ketua KONI Sumut, Jhon Ismadi Lubis menuturkan terdapat dua jenis Kualifikasi menuju PON 2020 yaitu melalui Porwil Sumatera dan Kejurnas.
“Kita sudah meminta kepada pengurus cabang olahraga unutk segara mengirimkan nama-nama atlet yang dipersiapkan menghadapi Pra PON lewat Kejurnas maupun Porwil. Tapi hingga kini masih banyak yang belum memberikan nama-nama atlet,” terangnya, Rabu (20/2/2019) di Kantor KONI Sumut, Medan.
Terdapat 10 cabor yang akan dipertandingkan di Porwil Sumatera yang akan berlangsung pada 3-9 November 2019 yaitu sepak bola, bulutangkis, atletik, bola voli, renang, bulutangkis, biliar, tinju, catur putra dan kempo.
“Selain 10 cabor yang dipertandingkan di Porwil Bengkulu, kualifikasinya berlangsung di level nasional lewat kejurnas. Artinya kans kita memang lebih berat, tapi kita tidak boleh pesimis,” tegasnya.
Ia membeberkan awalnya KONI memberikan deadline pengiriman nama-nama atlet hingga 15 Februari lalu. Namun diundur hingga hari ini, 20 Februari.
“Setelah itu, kita akan undang pengprov untuk diskusi soal nomor pertandingan dan sebaginya, sebelum melakukan pelatda 1 Maret mendatang,” tuturnya.
Jhon menilai persiapan menghadapi Pra PON terbilang ingkat. Bahkan, pencak silat akan melaksanakan Pra PON pada April mendatang. Untuk itu, dia berharap pengurus cabang olahraga pro aktif. “Persiapan kita cukup singkat. Sebab itu, saat melaksanakan pelatda, kita akan awasi dengan ketat,” cetusnya.
Melihat situasi dan kondisi, ia menambahkan, atlet yang dikirim ke Pra PON nanti belum tentu hasil dari Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu).
“Selama ini juga hasil Porprovsu belum tentu lolos ke Pra PON atau Porwil Sumatera. Bagi cabang yang melakukan Pra PON setelah Porprovsu, maka atlet pelatda akan dibandingkan dengan hasil Porprovsu, yang terbaik kita kirim,” pungkasnya.
Sementara, Sekretaris KONI Sumut, Chairul Azmi mengungkapkan belum tentu hasil Porprovsu dikirim. Pasalnya, tidak semua cabang yang dipertadingakan di Porprovsu, dimainkan di Porwil Sumatera.
“Sampai saat ini, Porwil Sumatera akan mempertandingkan 10 cabang olahraga, sedangkan pencak silat dan basket tidak dipertandingkan pada Porwil Sumatera kali ini,” sebutnya.
KONI Sumut belum bisa memastikan kenapa kedua cabang olahraga itu tidak dipertandingkan di Porwil Sumatera.
Namun, menurut informasi yang mereka peroleh, karena kouta yang lolos ke PON sangat minim. Misalnya, basket hanya meloloskan empat tim dari seluruh Indonesia.
“Jatah lolos ke PON 2020 memang berbeda dengan sebelumnya. Kuota lolos ke PON 2020 dikurangi. Seperti basket, yang lolos hanya empat tim dari seluruh Indonesia. Di PON, akan ditambah dengan tuan rumah, juara bertahan dan runner-up PON sebelumnya. Bahkan, cabang catur, hanya juara yang lolos,” tutup Chairul.
(Vic/tribunmedan.com)